Di Jawa Barat, lebih banyak ibu rumah tangga yang terinfeksi HIV/AIDS daripada pekerja seks. Penyebaran epidemi HIV/AIDS yang meluas dan cenderung tidak terkendali di Jawa Barat membuat lebih banyak ibu rumah tangga yang terinfeksi ketimbang pekerja seks. "Penyebaran epidemi HIV/AIDS di Indonesia merupakan yang tercepat di Asia, dan Jawa Barat memiliki kasus tertinggi keempat di Indonesia," ujar Panca Widi, sekretaris I Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Jawa Barat.
Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan provinsi Jabar periode Januari-September 2012, ada 7308 kasus HIV baru dan 319 kasus AIDS baru di Jawa Barat.
Tampak juga perubahan proporsi dalam kelompok yang tertular. Menurut Panca, dalam dua tahun terakhir tercatat ada 747 ibu rumah tangga yang terinfeksi HIV, padahal pada kelompok wanita pekerja seks jumlah yang tertular hanya 464 kasus.
"Banyak juga ibu yang menyadari dirinya tertular saat bayinya sakit dan dinyatakan positif HIV, Ibu-ibu tersebut kaget karena berarti mereka juga positif HIV, ternyata mereka tertular dari suaminya," tambah Panca.
Ia mengatakan laki-laki yang menjadi pelanggan seks mendapat kemudahan karena tidak seperti pekerja seks yang mendapat stigma, sebagai pelanggan lelaki pembeli seks tidak mendapat label negatif dari masyarakat.
Para suami itu menularkan penyakit kepada istrinya di rumah. Di Jawa Barat penularan HIV tertinggi terjadi karena hubungan seks yang tidak aman yaitu 63 persen, sedangkan penggunaan narkoba jarum suntik bergantian berkontribusi sebesar 16 persen.
Secara kumulatif sejak 1989 di Jawa Barat tercatat ada 14.596 kasus HIV/AIDS. Angka ini merupakat yang tertinggi ke-empat setelah DKI Jakarta, Jawa Timur dan Papua.
Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan provinsi Jabar periode Januari-September 2012, ada 7308 kasus HIV baru dan 319 kasus AIDS baru di Jawa Barat.
Tampak juga perubahan proporsi dalam kelompok yang tertular. Menurut Panca, dalam dua tahun terakhir tercatat ada 747 ibu rumah tangga yang terinfeksi HIV, padahal pada kelompok wanita pekerja seks jumlah yang tertular hanya 464 kasus.
"Banyak juga ibu yang menyadari dirinya tertular saat bayinya sakit dan dinyatakan positif HIV, Ibu-ibu tersebut kaget karena berarti mereka juga positif HIV, ternyata mereka tertular dari suaminya," tambah Panca.
Ia mengatakan laki-laki yang menjadi pelanggan seks mendapat kemudahan karena tidak seperti pekerja seks yang mendapat stigma, sebagai pelanggan lelaki pembeli seks tidak mendapat label negatif dari masyarakat.
Para suami itu menularkan penyakit kepada istrinya di rumah. Di Jawa Barat penularan HIV tertinggi terjadi karena hubungan seks yang tidak aman yaitu 63 persen, sedangkan penggunaan narkoba jarum suntik bergantian berkontribusi sebesar 16 persen.
Secara kumulatif sejak 1989 di Jawa Barat tercatat ada 14.596 kasus HIV/AIDS. Angka ini merupakat yang tertinggi ke-empat setelah DKI Jakarta, Jawa Timur dan Papua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar